Xtgem Becek - Usaha berisiko semakin tegas oleh kapal-kapal penjaga pantai Cina di Laut China Selatan mendestabilisasi wilayah tersebut, menurut penulis penelitian baru pelacakan insiden penegakan hukum maritim di seluruh rute perdagangan penting.

Risiko konflik angkatan laut besar-besaran mendominasi kekhawatiran strategis atas jalur air yang disengketakan, bahaya insiden melibatkan penjaga pantai tidak bisa diremehkan, kata Bonnie Glaser, Seorang pakar keamanan regional di Washington Center For International Studies Strategic dan Think-Tank.

Peneliti CSIS telah rinci ada 45 kali bentrokan dan standoffs di Laut Cina Selatan sejak tahun 2010 dalam survei yang dipublikasikan di website ChinaPower pada hari Rabu.

Termasuk bentrokan antara berbagai negara-negara regional dan jenis kapal, tindakan Cina selalu mendominasi. Penjaga pantai Cina terlibat 30 kasus , dua-pertiga dari total. 4 insiden lain yang terlibat adalah sebuah kapal angkatan laut Cina yang beroperasi dalam kapasitas penegakan hukum.

Fakta jelas bahwa ada pola perilaku dari Cina yang bertentangan biasanya melibatkan penegak hukum, kata Glaser kepada Reuters, kami melihat bullying, pelecehan, tabrakan kapal dari negara-negara dengan penjaga pantai dan memancing kapal yang jauh lebih kecil, sering untuk menegaskan kedaulatan seluruh Laut China Selatan."

Dalam penelitian kekerasan maritim meliputi stand-off antara Beijing dan Hanoi atas penempatan eksplorasi minyak rig Cina di lepas pantai Vietnam pada tahun 2014, serta ketegangan mengarah ke pendudukan Cina dari Scarborough Shoal Filipina pada tahun 2012.